Di era digital saat ini, keamanan data menjadi hal yang sangat krusial. Sayangnya banyak individu yang abai akan pentingnya menjaga keamanan data yang mereka miliki. Dampaknya, banyak kasus kebocoran data hingga peretasan yang sangat merugikan individu maupun perusahaan/organisasi.
Mengapa Keamanan Data itu Penting?
Data merupakan aset penting yang tak ternilai harganya bagi sebuah perusahaan karena di dalamnya terdapat informasi penting perusahaan seperti data pelanggan, karyawan hingga strategi perusahaan.
Menjaga keamanan data sama saja dengan menjaga kepercayaan pelanggan. Dengan bocornya data perusahaan maka kepercayaan pelanggan akan menurun dan sangat sulit untuk mengembalikannya.
Bukan hanya itu, insiden kebocoran data akan merusak kepercayaan publik pada perusahaan yang tentu akan menimbulkan kerugian besar dari sisi financial. Menurut laporan IBM Cost of a Data Breach 2024, rata-rata biaya akibat kebocoran data mencapai USD 4,88 juta. Bahkan untuk industri keuangan, menghabiskan USD 6,08 juta untuk setiap kebocoran data yang mana jumlah tersebut 22% lebih tinggi. Angka tersebut tentu menunjukkan betapa mahalnya sebuah keamanan data.
Tips Menjaga Keamanan Data
Karena dampak akan kebocoran data sangat merugikan, penting bagi individu maupun perusahaan menerapkan strategi untuk menjaga keamanan data perusahaan. Berikut tips yang bisa dilakukan:
1. Menerapkan Verifikasi Dua Langkah
Banyak kebocoran data disebabkan oleh peretasan akibat minimnya keamanan akun yang digunakan. Verifikasi dua langkah atau multi-factor authentication adalah metode keamanan yang mewajibkan penggunanya untuk memasukkan kode tambahan yang dikirimkan ke ponsel agar dapat masuk ke dalam akun. Misalnya dengan menggunakan OTP atau aplikasi authenticator seperti milik Google. Ini tentu sangat penting diterapkan untuk mengurangi peretasan terhadap akun-akun perusahaan.
Kasus abainya verifikasi dua langkah pernah terjadi pada UnitedHealth Group di tahun 2024. Yang mana peretas masuk ke dalam akun yang tidak dilengkapi verifikasi dua langkah dan membocorkan lebih dari 100 juta data pribadi yang tersimpan di dalamnya. Bahkan peretas juga menyebarkan ransomware ke dalam sistem yang membuat perusahaan terpaksa membayar tebusan hingga USD 22 juta.
2. Enkripsi Data Sensitif
Untuk menjaga keamanan data, perusahaan dapat menerapkan enkripsi khusus untuk data-data sensitif. Anda dapat menerapkan kombinasi algoritma AES-256 dan RSA-2048 yang banyak digunakan. Algoritma AES-256 merupakan enkripsi simetris dengan panjang kunci 256-bit yang cocok untuk data berukuran besar dan umumnya sering digunakan oleh mobile banking/E-Wallet, VPN hingga penyimpanan cloud.
Sedangkan RSA-2048 merupakan algoritma asimetris yang memiliki dua kunci berbeda yaitu public dan private key yang memiliki panjang kunci 2048-bit. Berbeda dari AES-256 yang berfungsi untuk mengamankan data, RSA-2048 mengamankan komunikasi dan biasa digunakan untuk mengamankan website seperti SSL untuk HTTPS dan bersifat lebih lambat daripada AES-256.
Kombinasi keduanya dapat mengamankan dengan aman dan efisien yang mana AES-256 digunakan untuk enkripsi data besar dengan cepat dan RSA-2048 untuk mengenkripsi kunci AES sehingga hanya penerima/orang tertentu saja yang dapat membukanya.
Kesimpulan
Keamanan data merupakan hal penting yang menjadi bagian dari kepercayaan pelanggan dan publik kepada perusahaan. Dengan menerapkan strategi, perusahaan dapat memastikan data sensitif yang tersimpan di dalamnya tetap akan dan meminimalisir insiden tidak diinginkan. Hubungi kami sekarang untuk strategi keamanan data perusahaan Anda.
